KAB. SEMARANG - Polri memiliki peran yang lebih dari sekadar penegakan hukum namun Polri memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga kehidupan, membangun peradaban, dan berjuang demi kemanusiaan. Demikian diungkapkan Kalemdiklat Polri Komjen Pol Prof. Dr. Chrisnanda Dwilaksana, M.Si disela pembukaan Pendidikan (Bukadik) Pembentukan Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) di Pusdik Binmas Banyubiru Kabupaten Semarang pada Senin (13/01/2025).
"Program pendidikan pembentukan bintara kompetensi khususin diikuti sebanyako 466 peserta didik (serdik) dan mereka berlatar belakang ilmu bidang pertanian, perikanan dan peternakan. Hal ini merupakan langkah Polri dalam rangka mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan swasembada pangan. Peserta didik akan dibentuk mental dan pribadinya berkarakter kebhayangkaraan, memahami doktrin Tribrata dan Catur Prasetya guna mengubah sikap dan perilaku dari masyarakat umum menjadi Personil Polri yang berkarakter Bhayangkara yang menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945," jelasnya, dalam keterangan pers usai membuka resmi pendidikan.
Ditambahkan, peserta didik juga akan diberikan berbagai pengetahuan, ketrampilan, penguasaan teknis, dan taktis profesi kepolisian dasar, serta pelatihan jasmani agar nantinya memiliki kualitas fisik yang prima, untuk itu diharapkan serdik mengikuti seluruh aturan dan petunjuk dari instruktur selama pendidikan. Selain itu, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Tranformasi negara berkembang menjadi negara maju tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan sumber daya manusia, yang berkualitas, oleh karenanya pendekatan pendidikan dilingkungan Polri memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan para calon anggota Polri untuk menghadapi tugas dan tanggung jawab yang kompleks. Disini tidak hanya membentuk sikap profesionalisme tetapi juga mengarah sikap kepemimpinan, etika dan ketrampilan interpersonal yang diperlukan untuk melayani masyarakat.
"Kemajuan Tekhnologi sekarang ini akan bisa merubah langkah kehidupan masyarakat menjadi lebih terbuka tanpa batas dan serba cepat, untuk itu pelayanan yang kita berikan harus didukung kemampuan dan pemanfaatan penggunaan tekhnologi dan informasi," ujar Komjen Pol Prof Dr Crisnanda Dwilaksana, M.Si.
Lebih lanjut ditegaskan, bahwa Pendidikan Pembentukan menjadi aspek penting guna mencetak sumber daya manusia polri yang unggul, kreatif , inovatif dan berintegritas tinggi, untuk itu seluruh komponen pendidikan mulai dari siswa, tenaga pendidik maupun komponen pendidikan lainnya harus dapat bekerjasama dan membangun sinergitas secara menyeluruh, utuh dan berkesinambungan dalam rangkaian proses belajar mengajar agar dapat berjalan efektif dan efisien sesuai yang diharapkan, Proses pendidikan bukanlah sekedar proses belajar mengajar, tetapi sebuah perjalanan yang akan membentuk karakter sebagai seorang polisi untuk menjadi penjaga kehidupan, pebangun peradaban dan pejuang kemanusiaan.
Kegiatan yang digelar di Lapangan Pusdik Binmas Banyubiru ini Juga dihadiri Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Jajaran Pejabat Utama Mabes Polri dan Lemdiklat Polri serta Polda Jateng, Kapusdik dan Tenaga Pendidik Pusdik Binmas Lemdiklat Polri, Forkopimda Kabupaten Semarang, Forkopimda Kota Salatiga, Forkopimcam Banyubiru, sejumlah kepala desa (kades) di Kecamatan Banyubiru, Rektor UKSW Salatiga, kepala SMK Negeri 1 Bawen Nana Mulyana, sejumlah orang tua peserta didik, serta 436 (empat ratus tiga puluh enam) peserta didik dan tamu undangan.
Sebelum mengakhiri amanatnya Kalemdiklat Polri menekankan beberapa hal kepada siswa yaitu, agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan bertindak dalam pelaksaaan pendidikan maupun kehidupan sehari-hari, siapkan fisik dan mental selama dalam pendidikan, patuhi aturan yang berlaku dan hindari pelanggaran yang dapat merugikan kehormatan pribadi, keluarga dan institusi, tunjukkan sikap disiplin, penuh semangat dan tekad yang kuat serta motifasi yang tinggi, untuk belajar, berlatih dan menempa diri, bangun komunikasi yang interaktif dan konstruktif antar sesama serdik, dengan pendidik, pelatih, pengasuh dan seluruh unsur pelaksana pendidikan sehingga terjalin hubungan yang solid dan harmonis, tanamkan sikap responsif dan ikhlas dalam setiap proses belajar mengajar, sehingga ilmu yang diberikan oleh gadik maupun instruktur benar-benar dapat diserap oleh serdik. ( HERU SANT).
Posting Komentar