KAB. SEMARANG - Kurang lebih sudah dua bulan ini, ruas trotoar di Jalan Dr Cipto Mangunkusumo atau tepatnya di depan Sekolah Kristen Lentera (SKL) Ambarawa (PAUD, TK, SD, SMP Kristen Lentera) atau Gereja Kristen Indonesia (GKI) Ambarawa "jebol" dan menganga selebar kurang lebih 1 meter. Bahkan, untuk menandai trotoar yang jebol dan menganga itu, warga memberi tanda dengan memasukkan bambu di lubang trotoar itu. Hingga sekarang, jebolnya trotoar tersebut belum tersentuh perbaikan oleh dinas terkait.
"Sebelum trotoar itu jebol atau ambrol, awalnya pavingnya ambles. Setelah turun hujan justru semakin ambles dan akhirnya jebol/ambrol hingga menganga selebar kurang lebih 1 meter. Bahkan, parit dibawah trotoar itu kurang lebih sedalam 1 meter dan ini sangat rawan dan membahayakan. Apalagi, trotoar itu berada di depan lingkungan lembaga pendidikan dan tempat ibadah. Yang tentunya banyak orang yang lalu lalang. Selain itu, lokasi trotoar ini sangat strategis, harusnya dinas terkait peka melihat kerusakan ini. Apakah harus menunggu ada korban jatuh atau bagaimana. Selain itu, juga berdekatan dengan Kantor Kecamatan Ambarawa, apakah harus ada laporan resmi atau bagaimana," ucap Widianto (57) salah seorang orangtua siswa SKL Ambarawa.
Hal senada dikatakan Ibu Kurnia (47) bahwa harusnya tanpa ada laporan resmi akan ambrolnya trotoar itu, pihak-pihak terkait ataupun dinas terkait peka. Karena jika melintas Jalan dr Cipto Mangunkusumo terlihat dengan jelas ada trotoar menganga lebar. Hal ini, tentunya bukan menjadi tanggung jawab dari pihak sekolah ataupun pihak gereja meski lokasi didepan SKL Ambarawa/GKI Ambarawa.
"Harapan kami tanpa menunggu berlama-lamw trotoar ini dapat secepatnya diperbaiki karena sangat rawan dan membahayakan para pejalan kaki. Jangan sampai jatuh korban baru disentuh untuk diperbaiki. Atau juga harus diberi tanda peringatan yang besar jika trotoar ini jebol atau ambrol. Semoga saja trotoar ini segera diperbaiki," pungkas Ibu Kurnia, yang juga orangtua siswa SKL Ambarawa. (HERU SANT).
Posting Komentar