Sebanyak 200 Pelukis Jateng & DIY Ikuti Melukis "OTS Ambarawa 2024", Obyek Lukis Utamanya 'Bangunan Heritage'


KAB. SEMARANG - Sebanyak 200 pelukis dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah & DIY berkumpul di komplek parkiran Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA), Kabupaten Semarang yang dikemas bersama "Pelukis Nusantara" dalam ajang melukis 'On The Sport (OTS) Ambarawa 2024' di Alam & Bangunan Heritage, Minggu (06/10/2024). Ratusan pelukis tersebut melukis langsung obyek Heritage khususnya di wilayah Kecamatan Ambarawa dan sekitarnya. 


Sejumlah obyek lukis antara lain Patung Bunda Maria di GMKA, Gereja "Jago" Katolik Ambarawa, Monumen Palagan Ambarawa, Polsek Ambarawa, gedung tua 'Rumah Batik' Gamblok, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) 'Ngedok' (belakang Pasar Projo), Patung dr Tjipto Mangoenkoesoemo, Klenteng Hok Tik Bio, Museum Kereta Api (KA), Stasiun Tuntang, dan Nature atau alam di Bukit Cinta, dan Rawa Pening. 


Ketua Panitia P Simon Suwarno menjelaskan, bahwa kegiatan melukis dalam On The Sport (OTS) Ambarawa 2024 ini, intinya dari keinginan untuk menjalin kebersamaan bersama seniman ataupun pelukis dari Jateng dan DIY. Kegiatan OTS ini, sama sekali bukan untuk lomba dan tujuan utamanya mengakrabkan para pelukis dengan sasaran obyek adalah "Heritage Ambarawa". 


"Tujuan utamanya untuk melestarikan budaya dan seni khususnya di Ambarawa. Pasalnya, Ambarawa ini merupakan " Kota Tua" yang juga sebagai "Kota Budaya". Keseluruhan peserta yang memastikan mengikuti OTS ini berjumlah 200 pelukis dari Jateng & DIY. Selain itu, datang juga dari 200 Jakarta, Cikarang, Surabaya, Bekasi, pdan Sumatera. Dalam OTS ini, akan disediakan penghargaan dan dipilih 10 besar. Untuk pelukis tertua dari Surabaya dengan usia 75 tahun dan termuda pelukis perempuan pelajar SMA di Jogjakarta dan warga Temanggung. Harapannya, menciptakan Ambarawa sebagai icon kebudayaan," jelas Simon Suwarno. 


Ditambahkan, usai melukis sesuai dengan tema yang dipilih, seluruh lukisan didisplay di pelataran area parkir GMKA (di depan patung Bunda Maria). Aneka lukisan antara lain lukisan kereta api, museum kereta api, payung dr Tjipto, Klenteng Hok Tik Bio, gedung rua 'rumah batik', Monumen Palagan Ambarawa maupun lukisan dengan tema alam diantaranya lukisan perahu di Bukit Cinta atau Rawa Pening. 


Sejumlah pelukis mengaku bangga dan memberikan apresiasi kepada panitia, yang telah berhasilemgumpulkan sebanyak 200 pelukis dari Jateng & DIY serta sejumlah pelukis dari daerah lain bahkan dari Sumatera. Agenda seperti layak untuk dipertahankan bahkan bisa digelar secara rutin. Dan obyek lukisan bisa dibuat campur, yakni ada yang bertema heritage, lingkungan alam, maupun modern. 


"Saya acungi jempol buat panitia dan sangat apresiasi terselenggaranya OTS di Ambarawa ini. Sekali lagi, sukses buat panitia," ujar Sugiyono, pelukis tangan kiri asal Semarang. 


Ungkapan lain dikatakan pelukis termuda dalam OTS Ambarawa 2024 ini, Agripina Majesti bahwa mengikuti OTS Ambarawa ini, intiny untuk mencari pengalaman. Selain itu, untuk menambah ilmu serta mengenal banyak seniman lukis. Dari sini tentunya akan mendapat ilmu baru terkait dengan melukis OTS.


"Saya mulai melukis dari  TK dan mengikuti OTS seperti ini sudah berpuluh kali di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah ini," kata Agripina Majesti, asal Temanggung yang juga masih pelajar SMA di Jogjakarta. 


Sementara itu, Benny Amin, salah seorang pengamat seni dan budaya mengatakan, bahwa kegiatan OTS Ambarawa 2024 ini sangat bagus untuk digelar secara rutin dan terjadwal. Hal ini, sebagai salah satu bentuk memperkenalkan Kabupaten Semarang secara umum dan secara khusus wilayah Ambarawa. 


"Kegiatan OTS Ambarawa 2024 ini, terus terang sangat bagus. Dan ini merupakan ajang mempersatukan seniman dari berbagai aliran di Jateng & DIY. Dengan banyak pelukis yang datang tentunya sedikit banyak mengangkat perekonomian warga di kawasan Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) maupun wilayah Kecamatan Ambarawa," tandas Benny Amin, asal Surabaya, Jawa Timur. (HERU SANT).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama