KAB. SEMARANG - Sebanyak 298 pelajar SMP baik negeri dan swasta di Kabupaten Semarang mengikuti seleksi yang dikemas dengan "Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024" di SMP Negeri 2 Tuntang, Rabu (02/10/2024). Festival ini dibuka oleh Drs Pujo Pramujito (anggota DPRD Kabupaten Semarang) mewakili Bupati Semarang didampingi Muhammad Muslihat SE MM (Plt Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang).
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang intinya mberikan support akan kegiatan FTBI ini. Kedepan, Disdikbudpora Kabupaten Semarang agar bisa dianggarkan. Pasalnya selama ini tidak dianggarkan dalam APBD Kabupaten Semarang. FTBI ini merupakan program dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Yang jelas, kegiatan ini sangat bagus bahkan mendidik anak agar tidak lupa maupun tidak meninggalkan budaya Jawa-nya," jelas Drs Pujo Pramujito, mantan Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Semarang, usai membuka acara kepada awak media, Rabu (02/10/2024).
Ketua Panitia Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024 Ratih Sarwiyono SS menjelaskan, bahwa kegiatan ini kaitannya dengan perlindungan bahasa dan sastra Jawa. Terkait dengan pelaksana FTBI ini, sebelumnya juga telah diberikan bimbingan teknis (bintek) selama 3 hari di Balai Bahasa Jawa Tengah. Dari bintek ini, hasil akhirnya dapat melaksanakan seleksi FTBI.
"Pada FTBI 2024 ini, seleksi pada Macapat, Dongeng, Pidato Bahasa Jawa, Menulis Cerkak, dan Menulis Bahasa Jawa. Namun, secara keseluruhan dalam FTBI ini ada 7 macam Lomba untuk kategoriPutra dan Putri. Sekarang ini merupakan seleksi khusus untuk Kabupaten Semarang, pasalnya pada bulan Nopember 2024 mendatang untuk juaranya atau juara pertama akan maju untuk tingkat Provinsi Jateng di Kabupaten Jepara," jelas Ratih Sarwiyono.
Ditambahkan, untuk pelaksanaan FTBI 2024 di Kabupaten Semarang ini merupakan yang ketiga kalinya dan kali ini SMP Negeri 2 Tuntang sebagai tuan rumah. Bahkan kegiatan ini telah dilaksanakan secara rutin tiap tahun atau menjadi agenda tahunan. Untuk peserta FTBI 2024 ini, masing-masing SMP mengirimkan 4 siswanya. Namun, ada juga beberapa SMP yang mengirimkan antara 5-10 siswa.
"Tujuan digelarnya FTBI ini sebagai tempat pelestarian sastra dan budaya Jawa. Karena, dipungkiri atau tidak bahwa budaya Jawa mulai meredup bahkan mulai ditinggalkan. Melalui FTBI ini, anak-anak kembali diingatkan bahwa sastra dan budaya Jawa itu harus tetap dilestarikan bahkan menjadi pegangan kesehariannya," ujar Ratih S, yang juga pengajar di SMP Negeri 2 Getasan, Kabupaten Semarang.
Plt Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang Muhammad Muslih SE MM menambahkan, bahwa sesuai dengan kewenangannya di Kabupaten Semarang ini, pesertanya adalah pelajar SMP. Kegiatan yang digagas Provinsi Jateng ini layak untuk didorong dan didukung karena melalui kegiatan ini akan semakin memperkuat pondasi dalam menanamkan etika maupun bahasa Jawa dalam komunikasi sehari-hari.
"Diakui atau tidak bahwa sekarang ini bahasa Jawa dalam komunikasi di masyarakat itu sudah mulai luntur. Hal ini karena mulai dari kecil atau anak-anak sudah "dicekoki" dengan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Bahkan, etika pun juga mulai pudar dan melalui kegiatan ini maka sebagai sarana menanamkan sejak dini bahasa Jawa kepada anak-anak. Untuk itu, sudah saatnya kembali kita dengungkan dan lestarikan budaya dan sastra Jawa yang dimulai dari anak-anak," tutur Muhammad Muslih.
Sementara itu, peserta lomba dalam FTBI 2024 ini mengaku bangga. Pasalnya, kegiatan atau lomba dengan dasar utama Bahasa Jawa itu sudah sangat jarang ada. Jika pun ada, pesertanya sedikit. Untuk itu dengan digelarnya Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) ini, layak untuk didukung.
"Kami bangga bisa menjadi peserts dalam FTBI 2024 ini, meski diakui bahwa mempelajari bahasa Jawa ataupun sastra Jawa itu lebih sulit dari bahasa Indonesia. Namun, dengan ditanamkannya budaya Jawa sejak dini maka kami akan semakin cinta dengan budayanya yaitu budaya Jawa," tandas Win dan Tina, dua peserta lomba FTBI. (HERU SANT).
Posting Komentar