UNGARAN - Tidak kurang 70 orang warga Dusun Borangan, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang menggelar aksi menyampaikan tuntutan kepada Kepala Desa (Kades) Candirejo dan Pelaksana Penyedia Barang dan Jasa Proyek Bendungan Jragung di Kantor Pemdes Candirejo, Senin (26/8/2024). Mereka menyampaikan aspirasi akibat kekurangan air bersih dampak dari Proyek Pembangunan Bendungan Jragung terhadap 112 kepala keluarga (KK) dengan jumlah warga sebanyak 543 orang.
Koordinator Aksi Suratin (65) menyampaikan, bahwa warga menuntut kepada pelaksana proyek untuk membuatkan sumur bor demi memenuhi kebutuhan air bersih warga. Dengan adanya Bendungan Waduk Jragung, aliran sungai menjadi tertutup sehingga air tidak sampai di Sungai Borangan. Dengan permasalahan itu maka memenjadikan warga kurang kebutuhan air bersih.
"Maksud dan tujuan kedatangan kami ke Kantor Desa Candirejo ini untuk meminta solusi yakni meminta dibuatkan sumur bor. Oleh pamengku proyek sudah lansung disanggupi. Bahkan telah pula disepakati oleh Kades Candirejo untuk segera dibuatkan sumur bor," terang Suratin kepada awak media, usai menyampaikan aspirasi.
Ditambahkan, selain kekurangan air bersih, kesehatan lingkungan akibat kekurang air menjadi keprihatinan warga setempat. Bahkan, akibat dari kurangnya kebutuhan air bersih ini, warga nekat buang air besar dimana-mana. Selain itu, ada yang BAB di sungai yang mengering yang lokasinya berdekatan sumur resapan. Unruk sumur resapan, airnya digunakan untuk kebutuhan harian.
Humas PT Brantas Abipraya -Pelita, Ageng Rekso selaku penyedia jasa pekerjaan Bendungan Jragung paket lll merespon positif tuntutan warga. Bahkan akan segera menindaklanjuti dengan mengkomunikasikan dengan pihak management. Hingga saat ini, masih konfirmasi terkait tuntutan warga. Karena membutuhkan biaya tidak sedikit dan pihaknya butuh persiapan. Untuk penanganan awal dibuatkan sumur resapan 5 titik di sepanjang sungai di Dusun Borangan dan mengirimkan water tank untuk warga.
"Intinya, jika di acc atau setujui pihak pimpinan, sumur bor akan langsung direalisasikan. Kami juga tidak ingin berkonflik dengan warga," tegas Ageng Rekso.
Sementara itu, Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W melalui Kapolsek Bergas Iptu Harjono menekankan akan pentingnya komunikasi antara warga Dusun Barongan dengan pihak penyedia jasa untuk menjaga kondusifitas lingkungan dan Kamtibmas. Untuk itu, harapannya tuntutan warga dapat segera direalisasikan.
"Untuk menjaga kondusifitas wilayah, Polsek Bergas dan Polres Semarang selalu berkoordinasi dengan Kadus Borangan maupun Kades Candirejo serta tokoh masyarakat. Kami siap mengawal agar tuntutan warga dapat terpenuhi," pungkasnya. (HERU SANT).
Posting Komentar