Jayapura, – Dalam Rangka Menyambut Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia, tim gabungan yang terdiri dari personel Satgas Ops Damai Cartenz-2024, Satgas Amole, dan Anggota Brimob Batalyon B Pelopor melakukan pengibaran bendera Merah Putih di puncak Gunung Cartensz, titik tertinggi Indonesia dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut. Dipimpin oleh Iptu Abdul Hamid, perjalanan epik ini memakan waktu empat hari, dengan berbagai rintangan dan persiapan matang yang harus ditempuh.
Perjalanan dimulai dari Markas Komando (Mako) Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Papua, di mana seluruh tim menghabiskan hari pertama dengan latihan dasar penggunaan alat pendakian gunung es. Seluruh personel mempelajari teknik mendaki dengan alat-alat khusus seperti crampon, tali pendakian, dan kapak es. Pelatihan intensif ini bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan mental anggota tim menghadapi kondisi ekstrem di pegunungan.
Setelah menyelesaikan latihan dasar, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Gresberg, wilayah milik PT Freeport Indonesia, untuk melakukan aklimatisasi. Di ketinggian 4.285 meter, tim menghadapi tantangan perubahan suhu dan penurunan kadar oksigen yang signifikan. Di tempat ini, mereka beradaptasi dengan dinginnya suhu dan tekanan udara yang rendah, yang menjadi salah satu ujian berat selama pendakian.
Pagi hari di hari ketiga, rombongan dilepas oleh Dansat Brimob Polda Papua Kombes Pol John.S. Sitanggang, S.I.K., M. Han dan Danmen 1 Pasukan Brimob 3 pelopor Kombes Pol Danu Windarto S.I.K., di Bale Dam, area milik PT Freeport Indonesia. Pada pukul 11.00 WIT, mereka mulai menapaki jalur pendakian yang terjal dan panjang menuju basecamp. Jalur ini melintasi beberapa danau, dimulai dari Danau 1 pada pukul 12.00 WIT, lalu Danau 2 dan Danau 3 hingga akhirnya tiba di basecamp pada pukul 15.00 WIT. Sepanjang perjalanan, rombongan dihadapkan pada cuaca yang tidak bersahabat, dengan suhu mencapai 2 derajat Celsius dan hujan es yang menambah tantangan.
Sesampainya di basecamp, tim segera mendirikan tenda dan kembali beristirahat untuk memulihkan tenaga. Meskipun beberapa anggota mengalami gejala pusing dan sesak napas akibat minimnya oksigen, mereka telah dipersiapkan dengan perlengkapan obat dan oksigen tambahan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Pada hari yang dinanti, pukul 08.00 WIT, tim kembali memulai perjalanan mereka menuju puncak Jayawijaya. Jalur sepanjang 2 km yang harus dilalui memiliki tantangan tersendiri, dengan curamnya tebing dan bebatuan yang memenuhi jalur. Beruntung, cuaca cerah pagi itu membantu mempercepat langkah tim.
Tiba di lidah es pada pukul 11.30 WIT, rombongan menggunakan peralatan pendakian es yang telah dipersiapkan. Mereka memasang crampon pada sepatu, mengamankan tali pada body harness, dan memegang erat kapak es serta tongkat pendakian. Pada pukul 11.45 WIT, dengan koordinasi dan semangat kebersamaan yang tinggi, mereka bergerak secara teratur menuju puncak.
Akhirnya, tepat pukul 12.00 WIT, seluruh rombongan tiba di puncak es. Di puncak tertinggi Indonesia, bendera Merah Putih dikibarkan dengan penuh kebanggaan, diiringi penghormatan kepada tanah air tercinta. Sebuah momen yang membanggakan dan mengharukan, simbol persatuan dan semangat juang bangsa Indonesia.
Setelah berhasil mengibarkan bendera, rombongan segera turun menuju basecamp dengan hujan es yang kembali menyapa. Pada pukul 14.30 WIT, mereka tiba di basecamp untuk beristirahat dan membongkar tenda. Setelah memastikan semua peralatan siap untuk dibawa kembali, tim melanjutkan perjalanan turun menuju Bale Dam pada pukul 15.30 WIT.
Meskipun hujan deras menemani sepanjang perjalanan turun, rombongan tiba harusnya tina Bale Dam pada pukul 19.00 WIT dan akan disambut hangat oleh Dansat Brimob Polda Papua Kombes Pol John.S. Sitanggang, S.I.K., M. Han serta Danmen 1 Pasukan Brimob 3 pelopor Kombespol Danu Windarto S.I.K., Setelah itu, mereka akan melanjutkan perjalanan kembali ke Mako Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Papua. Dengan segala tantangan yang mungkin dihadapi, seharusnya seluruh tim tiba dengan selamat pada pukul 23.30 WIT, dengan membawa pulang cerita epik dan kebanggaan sebagai putra terbaik bangsa.
Perjalanan epik ini bukan hanya sekadar ekspedisi pendakian, tetapi juga merupakan simbol dari semangat dan kekuatan bangsa Indonesia. Dalam setiap langkah dan perjuangan menuju puncak, tersirat pesan kebersamaan, persatuan, dan semangat juang yang tak pernah padam. Pengibaran bendera Merah Putih di puncak Gunung Carstensz menjadi bukti nyata bahwa di bawah bendera Indonesia, setiap tantangan dapat ditaklukkan dengan semangat kebersamaan dan perjuangan.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, Kombes Pol. Bayu Suseno, S.H., S.I.K., M.M., M.H., menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh anggota tim yang telah berpartisipasi dalam pendakian ini.
"Perjalanan ini adalah bukti dari semangat juang dan dedikasi kita sebagai bangsa. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota tim yang telah berjuang keras demi mengibarkan bendera kita di puncak tertinggi Indonesia. Ini adalah hadiah terindah untuk Hari Kemerdekaan kita yang ke-79," ujarnya.
Posting Komentar