Pasuruan - Bertempat di Perkampungan Rw 06 Kebunjaya, Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Pohjentrek, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Mas Yanuar Priambada, menyapa langsung para konstituennya di hari puncak HUT RI ke-78. Minggu (27/08) Kemarin.
Incumbent Caleg Partai Golkar, Mas Yanuar Priambada, kepada wartawan mengungkapkan partainya akan menggenjot pemanfaatan media sosial untuk lebih menjangkau para pemilih muda dan pemudi di seluruh kota Pasuruan. Khususnya di lumbung saya pada tahun 2019 lalu.
"Dimomen HUT RI ke-78 tahun ini, Tentunya sebagai pendorong utama revolusi 4.0 di kota Pasuruan untuk terus mendorong penggunaan digital dalam pengelolaan partai, dalam berbagai urusan. Juga penggunaan medsos dalam menyapa, menjelaskan kinerja, dan menggalang dukungan dari konstituen," ujar Mas Yanuar Sapaan akrabnya. Senin (27/08).
Meski demikian, Golkar juga tidak akan membiarkan pemilih lama. Menurut Yanuar, Golkar menyiapkan dua strategi untuk merespons segmen pemilih lama maupun baru. Menurutnya, Golkar tidak akan membuat pembedaan dan akan tetap mewadahi keduanya.
"Ini adalah perpaduan menjaga, merawat yang lama dan juga menjangkau, serta mengajak yang baru terlibat menjadi pemilih Golkar. Tentu dengan berbagai macam program sesuai dengan ideologi Partai Golkar yang berbasiskan Pancasila dan doktrin Karya Kekaryaan," tandas Yanuar Priambada.
Sementara itu, Wawan Setiawan, SH, selaku aktivis muda Lembaga Sosial Masyarakat DPD Jatim Jawapes Indonesia dalam pengamatannya ia mengatakan parpol Golkar masih perlu membangun strategi kampanye di dunia maya.
"Media sosial memiliki karakter sebagai media yang berjejaring. Artinya, unggahan yang disebarluaskan oleh media ini, walaupun tak diakses langsung oleh target khalayak-khalayaknya tetap mampu merembes, mempengaruhi konstituen bahkan yang kurang melek sosial sekaligus," kata Wawan Setiawan, SH.
Konstituen dalam kategori ini terpengaruh secara tak langsung lewat perbincangan, atau alih medium dari media sosial ke media media lainnya. Terlebih dimomen kemerdekaan ini.
"Unggahan demi unggahan dari beberapa media sosial tetap dapat membangun pengaruh yang luas, kepada khalayak umumnya lapisan masyarakat di kota Pasuruan"
Jadi, para bacaleg baru maupun Incomben harus dapat mempraktikkan kepada para khalayak umum yang kurang melek media sosial tetap disentuh media sesuai kecenderungan pilihannya dalam hal ini media preference. Media sosial tetap difungsikan, walaupun tidak jadi media utama, untuk menciptakan efek tak langsung. Pungkas Wawan Setiawan, SH.
Jurnalis : Rachmat
Posting Komentar