Tulungagung, www.rakyatnusantara.net - RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang kembali melakukan studi tiru ke RSUD dr. Iskak Tulungagung, Rabu, 2 Maret 2022. Sekda Sampang H.Yuliadi Setiawan tampak ikut serta rombongan studi tiru yang dipimpin oleh Direktur RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang, dr. Agus Akhmadi, M.Kes.
Mereka tiba di RSUD dr.Iskak sekitar pukul 10.00 WIB dan disambut langsung oleh Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto, Sp.B, M.Kes.
Kunjungan ini merupakan yang kedua dilakukan manajemen RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang.
Studi tiru pertama sudah mereka lakukan pada Oktober 2021. Saat itu, rombongan manajemen RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang fokus belajar tata manajemen perumahsakitan modern dan terpadu.
“Kehadiran kami ke sini semata-mata ingin belajar kembali dan mereplikasi apa yang sudah baik di RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk kami bawa ke Sampang,” kata Sekretaris Daerah Sampang, H.Yuliadi Setiawan saat diberi kesempatan menyampaikan sambutan dalam forum pertemuan kedua manajemen rumah sakit di ruang Soenarjo Sadikin, RSUD dr. Iskak.
Dia mengatakan, fokus tujuan dalam studi tiru kali ini adalah melakukan replikasi inovasi INSTAGRAM. Dimana layanan tersebut merujuk pada emergency medical service (EMS), atau layanan kegawatdaruratan.
Minat Pemkab Sampang bersama tim manajemen RSUD dr. Mohammad Zyn itupun mendapat sambutan hangat manajemen RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Dokter Pri – panggilan akrab dr. Supriyanto – pun dengan lugas menjelaskan setiap detail bagaimana pelayanan yang ada di rumah sakit yang barusan menyabet predikat TOP of the TOP BUMD 2021 ini.
Ia memaparkan bagaimana rumah sakit dapat tetap mengoptimalkan pelayanan tanpa terbatas ruang dan waktu.
Mengenai kegawatdaruratan, Dokter Pri menjelaskan adanya sistem pembagian atau triase pada instalasi kegawat daruratan (IGD).
Dengan sistem triase ini petugas akan mengutamakan pelayanan berdasarkan tingkat kegawatdaruratan pasien.
Pasien dengan kondisi buruk akan masuk dalam area red zone atau area kritis, sementara pasien dengan kondisi kegawatdaruratan sedang dapat masuk ke area semi kritis atau yellow zone maupun green zone untuk pasien nonkritis.
“Selalu ada petugas yang siaga di setiap zonanya, sehingga respon time kami sesuai dengan kondisi pasien,” jelasnya.
Selain transfer ilmu dan inovasi program, rombongan pun diajak untuk melihat langung ruang Call Center Public Safety Center (PSC) 119. PSC 119 ini merupakan pusat komando (command center) dari sistem EMS (emergency medical services) yang telah terhubung dengan berbagai instansi lain, seperti pemadam kebakaran, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), serta kepolisian.
“Di call center ini selalu ada petugas yang stand by 24 jam, sehingga ada emergency call dari masyarakat kami langsung tahu dari sini,” paparnya.
Supriyanto pun mengucapkan terimakasih atas kunjungan serta dukungan Pemkab Sampang terhadap perumahsakitan di RSUD dr. Iskak.
Ia berharap model perumahsakitan low cost, high quality, and responsibility (biaya rendah, kualitas maksimal, dan bertanggung jawab) dapat menular ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sampang. “Terimakasih saya ucapkan kepada Pemkab Sampang atas kunjungannya dan dukungannya kepada kami, semoga apa yang positif dari perumahsakitan kami, model perumahsakitan low cost, high quality and responsibility dapat menular ke daerah lain,” pungkasnya. ** (edr)
Posting Komentar