Jember, rakyatnusantra.net - Pada hari Senin (21/06/2021) sekitar pukul 05.30 wib, Warga Blok BK, Rt/Rw, 01/27 Dusun Sumberketangi Desa Tugusari Kecamatan Bangsalsari-Jember di kejutkan dengan adanya mayat seorang laki - laki yang tergeletak diareal perkebunan karet dengan kondisi terlentang.
Dari penjelasan Kapolsek Bangsalsari AKP I Putu Adi Kusuma, korban pertama kali di temukan pemilik kios bernama Ridwan (29) yang saat itu hendak membuka kiosnya, namun sebelum di buka, saksi melihat pintu belakang kiosnya dalam kondisi terbuka.
Karena kaget melihat pintu belakang kios terbuka, lantas saksi melanjutkan masuk kedalam kios untuk melihat kondisi dalam kios. Mengetahui jika dalam kios sudah berantakan alias dibobol maling akhirnya saksi melapor ke ketua Rt/Rw dengan dilanjutkan ke pihak kepolisian,"
Warga yang mendengar adanya pencurian, lantas menelusuri areal kebun karet, tak jauh dari kios tersebut warga menemukan jasad pria yang di ketahui berinisial SY (55) Warga Dusun Krajan Desa Tugusari Kecamatan Bangsalsari dengan kondisi sudah tak bernyawa. Dan disekitaran jasad korban juga ditemukan satu buah sarung yang berisikan barang barang seperti, rokok, minyak wangi, makanan ringan dan sejumlah uang, yang sebelumnya dengan jarak kurang lebih 50 meter jasad di temukan, warga juga menemukan sebuah estalase dalam keadaan kosong.
Dari banyaknya barang yang ditemukan sekitaran jasad korban, warga berkesimpulan jika mayat tersebut adalah seorang pencuri,"terang kapolsek
"Saat itu saya hendak membuka kios, namun sebelum saya membukanya, melihat pintu belakang kios miliknya dalam kondisi terbuka.
Karena terkejut melihat pintu belakang kios terbuka, Lantas kami melanjutkan masuk kedalam kios untuk melihat kondisi dalam kios. mengetahui jika dalam kios berantakan alias dibobol maling akhirnya saksi melapor ke ketua Rt/Rw dengan dilanjutkan ke pihak kepolisian,"kata Ridwan
"Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan medis meninggalnya korban di duga akibat serangan jantung, dan tidak ditemukan tanda tanda kekerasan.
Pernyataan ini juga diakui oleh keluarga korban, jika selama hidupnya, korban mempunyai riwayat penyakit sesak nafas dan darah tinggi.
Pihak keluarga juga menegaskan, dengan membuat surat pernyataan tertulis lengkap dengan matrei yang intinya pihak
keluarga tidak menghendaki jika dilakukan autopsi pada korban,"tutup kapolsek. (Sofyan
Posting Komentar